Kamis, 12 Januari 2017

TUGAS ARTIKEL OPINI TELAAH KURIKULUM



TUGAS ARTIKEL OPINI
TELAAH KURIKULUM
Keterampilan Abad 21 Dan Kurikulum IPA SMP


“Pentingnya Membangun Semangat Belajar Dengan Keterampilan Abad 21 Dan Kurikulum IPA SMP”
        Pendidikan merupakan salah satu vektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Hal ini menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif dapat di transformasikan menjadi sumber daya Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Melalui pendidikan yang berakar pada budaya bangsa indonesia yang beragam dapat diharapkan membangun dasar bangsa indonesia yang lebih baik lagi dimasa depan. 
         Pendidikan di Indonesia menggunakan kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Kurikulum di Indonesia selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan. Dalam hal ini, kurikulum harus disesuaikan dengan model pembelajaran yang efektif, dan bisa mengembangakan pola pikir anak. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Kurikulum 2013 dirancang untuk menyongsong model pembelajaran abad ke 21 dimana pembelajarannya melalui berbagai sumber yang siswa nya diminta untuk lebih kreatif melampaui batas guru dan satuan pendidikan. Peran teknologi dalam model pembelajaran ini sangatlah penting dan sentral untuk menyesuaikan perkembangan abad ke 21 yang lebih canggih.
Dalam pendidikan modern, tidak lepas dari penyedia tenaga muda dan beberapa kasus yang terjadi pada keterampilan abad 21 semakin mengaitkan pemuda-pemudi untuk ikut angkat bicara atau hanya sekedar berpendapat. Penyebutan secara eksplisit pemuda, kelompok terpelajar khususnya mahasiswa bukan menunjuk pada aspek-aspek intelektualitas, melainkan ciri-ciri fisik, psikis, status dan peran sosial mereka untuk membangun jati diri bangsa yang sudah pudar. Sebagai pemuda (mahasiswa) pendidikan biologi yang akan terjun untuk mengajar, menerapkan semangat belajar bagi peserta didik sangat mempengaruhi kurikulum yaitu pada pembelajaran karakter, perspektif kebenaran serta siklus belajar. Beberapa isu terkait dengan membangun semangat belajar perlu dikembangkan mengingat banyak nya masyarakat yang merasa bingung bagaimana menyikapi tantangan perkembangan abad 21 yang semakin luas ini.
Menumbuhkan dan membangun semangat belajar bukanlah hal mudah mengingat banyak sekali tuntutan di abad 21 ini. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan semangat belajar, diantaranya adalah bergaul dengan orang yang berprestasi dan mengurangi bermain dengan teman-teman yang lebih sering bermain internet. Sayangnya, pemanfaatan internet sendiri seringkali disalahgunakan. Pentingnya mengontrol anak untuk bergaul dengan teman-teman yang berprestasi agar tidak ketinggalan di abad 21 ini bukan lagi momok yang mengharuskan tapi adalah wajib. Anak muda zaman abad 21 sekarang lebih menggantungkan hidupnya pada internet yang dapat mengurangi semangat belajar. Mirisnya apabila anak tersebut sudah mengetahui dunia internet secara luas misalnya dengan bermain lewat internet, maka hal ini dapat menyebabkan kurangnya minat belajar bahkan ada yang sampai putus sekolah hanya karena internet. Memang manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang yang kreatif dan memiliki keberagaman ide tetapi tidak mengsalahgunakannya. Tetapi, dalam dimensi kreatif ini, siswa pun harus mengingat bahwa dalam menggunakan kreatifitasnya tentu harus dalam batasannya bukan untuk mengetahui segala macam informasi yang tidak bernilai positif tapi hanya membuat sedikit kemajuan dengan bermain internet yang berlebihan. Pada abad 21 ini, kita harus dapat memilah-milah berbagai teman yang dapat menumbuhkan semangat belajar yang haus akan pengetahuan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi semangat belajar adalah dengan memilih waktu belajar yang tepat, bangun suasana yang nyaman, kembangkan materi yang sudah dipelajari, mencatat pokok-pokok yang sudah dipelajari, latihan untuk mengembangkan pelajaran yang dipelajari serta bergaul dengan orang yang berprestasi agar dapat membuat kita terus semangat serta berprestasi juga. Pada abad 21 ini, pembelajaran sentral dengan kurikulum 2013 dapat memacu semangat belajar anak dan menumbuhkan kreatifitas anak. Peran guru dalam menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan daya serap siswa sesuai dengan buku, keterampilan dengan kreasi dari berbagai sumber merupakan hal penting untuk dapat bersaing nanti di masyarakat ekonomi asean nanti. Kurikulum 2013 ini adalah implemetasi agar tidak ketinggalan jaman, oleh karena itu semangat belajar perlu di imbangi dengan keterampilan abad 21 yang dalam kaitannya kurikulum 2013 untuk terus mengeksplor berbagai macam gagasan ide yang baru . Konteks tidak ketinggalan jaman ini merujuk kepada kebutuhan dunia pendidikan akan kurikulum yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan abad 21. Dengan melatih  keterampilan abad 21, menggunakan literasi sains, pengontrolan dari orang tua juga perlu dilakukan setiap harinya agar anak dapat mengikuti perkembangan abad 21.
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh untuk meningkatkan semangat belajar dan daya serap siswa. Salah satu contoh nya adalah kurikulum IPA SMP disusun secara terpadu dan utuh. Setiap pengetahuan yang diajarkan, pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak, serta bersikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab. Dengan adanya kurikulum seperti ini, siswa dapat memenuhi berbagai kompetensi k13 atau biasa disebut taksonomi bloom. Menumbuhkan semangat belajar dengan berpacu pada keterampilan abad 21 dan kurikulum 2013 misalnya bergaul dengan teman yang berprestasi dan menjauhi teman yang bermain internet merupakan salah satu wujud keterampilan abad 21 dimana anak mampu mengkolaborasi, berpikir kritis dan memecahkan masalah. Dalam hal ini, anak juga harus di kontrol dan diawasi oleh orang tua bagaimana cara berteman yang baik. Salah satu kasus, banyak anak yang sudah kecanduan game internet yang akhirnya putus sekolah. Apabila sudah terindikasi, maka sulit untuk menumbuhkan semangat belajar anak dan sulit menerapkan pola berpikir kritis pada anak.
Pengaruh teknologi internet kian marak. Ribuan anak dibawah umur tidak bisa melanjutkan sekolah karena game internet, masyarakat sulit mendapatkan e-KTP karena sulitnya pembaruan data dsb. Menumbuhkan semangat belajar diawali dengan pengawasan orang tua, peran guru dengan mentrampilkan anak serta lingkungan yang dialami anak. berpikir kritis dan berkolaborasi adalah  hal dimana anak bisa bekerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai kepentingan.pada abad 21 ini, anak  harus memilki kemampuan dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
            Dalam wujudnya yang paling mutakhir, internet sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi digital telah membebaskan kita dari ruang dan waktu. Kita dapat melakukan banyak kegiatan dimana pun dan kapan pun sejauh ada koneksi internet. Teknologi digital telah menjadikan kita seperti makhluk halus yang dapat berada dimana-mana dan kita selalu mendapatkan banyak manfaat terutama efisiensi dan produktivitas. Karena kehebatannya teknologi digital justru bisa menjadi sarana oleh pihak yang memiliki kekuatan atau kekuasaan serta dapat mengurangi minat belajar. Pengaruh teknologi digital kian marak. Hal ini disebabkan karena kuatnya sistem itu mengatur, mengendalikan, menetapkan syarat, dan mendefinisikan konsekuensinya.
            Peran teknologi internet memberikan dampak yang luar biasa, salah satunya adalah teknologi digital yang berisikan permainan lewat handphone atau gadget masing-masing anak. Sehingga apabila anak sudah merasa nyaman dengan permainan lewat internet ini, maka yang timbul adalah malas belajar atau kecanduan internet. Oleh karena itu, pengawasan orang tua terhadap anak sangatlah penting demi kepentingan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar